Suatu ketika saya sedang berjalan pada sebuah pusat perbelanjaan komputer terbesar di Jakarta. Saya mendatangi sebuah toko yang pemiliknya sudah cukup lama saya kenal. Setelah lama mengobrol dengan sang pemilik toko, datang seorang pelanggan yang hendak membeli sebuah hard disk eksternal. Tidak lama kemudian salah seorang karyawan toko tersebut menyodorkan beberapa merek dan model kepada sang pelanggan. Sang pelanggan pun memilih salah satu model yang telah ditawarkan. Di sinilah saat permasalahan mulai muncul.
Sang pelanggan membeli sebuah hard disk eksternal dan langsung meminta untuk dicoba pada sebuah notebook. Proses ini dilakukan untuk menentukan apakah hard disk tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak. Namun, bukannya raut senang yang terlihat di wajah pelanggan tersebut, tetapi malah kekecewaan yang terbesit pada raut mukanya. “Saya ini membeli sebuah hard disk eksternal 320 GB, mengapa hanya 298 GB saja yang tertera?”.
Kejadian ini merupakan satu dari banyak kejadian yang saya temukan saat berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut. Tidak jarang konsumen mempermasalahkan perbedaan kapasitas ini. Ada yang berkata bahwa sang produsen membohongi calon pembeli. Bahkan, ada yang bilang bahwa toko tersebut menjual barang palsu. Tidak hanya di Indonesia, bahkan Western Digital sebagai salah satu produsen hard disk terbesar pernah dituntut karena kapasitas yang tersedia berbeda dengan yang tertera pada label. Ada apa sebenarnya?
Agar Anda tidak terkecoh seperti si pelanggan pada kasus di atas tadi, ada sebuah penjelasan sederhana di balik semua ini. Para produsen media penyimpanan selalu memproduksi media penyimpanannya dengan sejumlah kapasitas. Mari kita ambil contoh hard disk Western Digital Caviar Black 500 GB yang berarti memiliki kapasitas 500 GB. Pada saat hard disk tersebut diformat, kapasitas yang tersedia adalah 465 GB, berbeda 35 GB dari janji produsen yang tertera pada labelnya. Padahal, 35 GB tersebut bisa saja dipakai untuk menyimpan sedikitnya tiga film DVD dual layer ditambah beberapa file musik dengan kompresi MP3.
Para produsen selalu menggunakan definisi secara desimal yang menyatakan bahwa 1 KB adalah 1000 byte. Ini berarti bahwa 500.000.000.000 byte adalah 500 GB. Berbeda halnya dengan komputer yang memakai kode biner (binary) untuk mendefinisikan kapasitas. Definisi kode biner yang dipakai oleh sistem operasi pada umumnya tersebut menyatakan bahwa 1 KB adalah 1024 byte. Oleh karena itu, jika Anda ingin menghitung jumlah kapasitas tersebut adalah:
500.000.000.000 byte dibagi 1024³ = 465,661 GB atau
500.000.000.000 byte dibagi 1024 = 488.281.250 KB
488.281.250 KB dibagi 1024 = 476.837,158 MB
476.837,158 dibagi 1024 = 465,661 GB
500.000.000.000 byte dibagi 1024 = 488.281.250 KB
488.281.250 KB dibagi 1024 = 476.837,158 MB
476.837,158 dibagi 1024 = 465,661 GB
Untuk menghindarkan permasalahan, produsen seperti Western Digital dan Seagate (dan juga produsen lainnya) selalu memberikan penjelasan mengapa ada perbedaan antara kapasitas yang diumumkan dan kapasitas yang didapat.
Pada website WD, tulisan di atas muncul pada setiap spesifikasi produknya
Bahkan Seagate memberikan sebuah knowledge base khusus masalah kapasitas. Dalam hal ini, produsen tidak bisa diklaim sebagai pembohong. Para penjual di toko juga tidak bisa disalahkan sebagai penjual barang palsu. Jadi dengan penjelasan di atas, sekarang Anda tidak pusing lagi kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo di comment, insaallah di balas